Rabu, 25 Februari 2015

Teknik Analysis Peranan Arsitek Pemegang Proyek

peranan arsitek
Suatu persyaratan seorang arsitek yang dikonsensuskan secara bersama akan mendorong kepuasan dan perilaku yang produktif. Langkah-langkah Secara keseluruhan dalam pelaksanaan Teknik Analysis Peranan ini dilakukan dengan melalui 5 (lima) langkah yaitu:

Langkah 1:
Merupakan langkah untuk melakukan analisis terhadap peran utama yang dilakukan oleh seseorang dalam aktifitas team atau organisasi. peranan arsitek dan tempat suatu posisi dalam suatu team atau organisasi dan kepentingan sentralnya dalam keseluruhan organisasi diteliti bersamaan dengan fungsi-fungsi khusus dari organisasi itu. Fungsi-fungsi khusus tadi ditulis di papan tulis dan selanjutnya didiskusikan oleh seluruh arsitek team organisasi. Perilaku-perilaku yang dikenalkan ditambah dan dikurangi sampai pada suatu keadaan pemegang proyek itu sendiri merasa puas, karena baik yang bersangkutan maupun arsitek lain yakin bahwa rumusan peranan tersebut sudah dianggap jelas.

Langkah 2:
Adalah pengujian terhadap peran yang diharapkan oleh arsitek kelompok yang lainnya. Pada tahap ini pemegang jabatan tertentu membuat suatu daftar mengenai harapan harapannya tentang pemegang proyek yang lain. Daftar harapan tersebut terutama berhubungan dengan peran orang lain yang dapat mempengaruhi prestasinya. Daftar harapan tersebut didiskusikan, disesuaikan, ditambah dan dikurangi untuk kemudian disetujui bersama.

Langkah 3:
Meliputi usaha untuk menegaskan secara implisit harapan-harapan dan keinginan-keinginan dari para arsitek lain mengenai perilaku pemegang proyek tertentu. Dalam tahap ini para arsitek yang lain menegaskan apa yang mereka harapkan dari pemegang proyek tertentu. Diskusi tersebut haruslah merupakan hasil persetujuan bersama antara pemegang proyek tertentu dengan para arsitek yang lainnya.

Langkah 4:
Berdasarkan basil diskusi tersebut, maka pemegang peran yang tadinya merasa kurang jelas dimintakan untuk merumuskan secara tertulis keseluruhan hasil diskusi yang telah menjadi keputusan bersama tersebut. Hasil rumusan tersebut yang dikenal dengan sosok arsitek (role profile).

Ishwar Dayal dan John M. Thomas mengemukakan bahwa sosok arsitek tersebut akan terdiri dari:
a. a set of activities classified as to the prescribed and discretionary elements of the role.
b. the obligation of the role to each role in its set, and
c. the expectations of this role from others in its set.
Viewed in toto, this provides a comprehensive understanding of each individuals role space.

Langkah 5:
Sosok arsitek yang sudah ditulis tersebut kemudian dinilai kembali secara singkat dalam pertemuan berikutnya. Hal ini perlu dilakukan sebelum diadakan penelitian terhadap pemegang proyek berikutnya. Sosok arsitek yang sudah disetujui dan ditetapkan bersama tersebutlah yang nantinya menjadi dasar bagi pemegang tugas dan fungsi tertentu dalam melaksanakan perannya. Sebagai salah satu teknologi Pengembangan Organisasi, maka Teknik Analisis Peranan ini merupakan suatu teknik intervensi yang sangat penting terutama dalam mengatasi perasaan enggan untuk berubah (resistance to change). Baik pemegang proyek tertentu maupun arsitek kelompok lainnya tidak terlalu merasakan adanya ikut campur dari yang lainnya. Mereka akan merasakan bahwa semua itu sebagai suatu proses saling membantu.

Hal ini merupakan salah satu kekuatan dari Teknik Analisis Peranan. Sebab, sebagaimana diketahui, salah satu kesulitan dalam proses kerjasama adalah adanya keengganan untuk membahas secara bersama dan terbuka akan hal-hal yang berkenaan dengan harapan, keinginan dan kewajiban bersama. Pengalaman kita menunjukkan bahwa sering sekali kita bertanya pada diri sendiri mengapa orang lain tidak berperan sebagaimana yang kita harapkan, padahal mungkin pemegang tugas dan fungsi itu sendiri sudah merasa bahwa ia telah melakukan peranannya sebaik-baiknya. Atau secara singkat, kesulitan dalam kerjasama sering terjadi semata-mata karena adanya perbedaan pemahaman tentang peranan yang harus dilakukan seseorang.

Uraian tersebut di atas memberikan suatu kesimpulan bahwa Teknik Analisis Peranan bukan saja bermanfaat untuk mengklasifikasikan secara bersama peranan yang harus dilakukan oleh seseorang pemegang tugas dan fungsi tertentu. Tetapi yang lebih penting adalah mengembangkan rasa keterikatan dari arsitek yang lain terhadap peranan orang lain dan peranannya sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar