Sabtu, 28 Februari 2015

Survei Perencanaan Dalam Membantu Kerja Arsitek

kerja arsitek
Selesai dengan kedua langkah pada posting sebelummya, maka kelompok mengadakan diskusi, baik mengenai gambar-gambar arsitek yang telah dibuat pada langkah pertama, maupun surat-surat yang telah dibuat pada langkah kedua. Sebelum itu usahakan terciptanya suatu suasana dimana setiap orang ingin memberikan umpan balik secara terbuka. Juga perlu diciptakan suasana yang memungkinkan setiap orang untuk mau belajar dari anggota yang lain.

Keempat: Pembuatan daftar inventarisasi kehidupan dan dilanjutkan dengan penyusunan inventarisasi karier mereka. Dalam penyusunan daftar inventarisasi karier tadi perlu diawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: Pada tahap mana saya merasa paling senang dan paling tidak senang? Kemampuan, keterampilan dan bakat terbaik apa saja yang saya bawa ke dalam pekerjaan saya? Penghargaan apakah yang saya cari dari pekerjaan saya: uang, status, pengakuan, menjadi anggota kelompok dan sebagainya?

Kelima: Diskusikanlah hasil inventarisasi tersebut dalam kelompok.

Keenam : Tugaskan setiap orang untuk membuat langkah-langkah rencana tindak yang akan mereka lakukan untuk mencapai tujuan karier dan atau tujuan hidup yang telah mereka rumuskan tadi.

Pelaksanaan dari keenam langkah bersebut dapat dilakukan hanya satu hari tetapi dapat juga dalam seminggu, tergantung tingkat kemampuan para anggota dan juga kompleksitas kelompok atau arsitek itu sendiri. Sebagai penutup dari uraian Perencanaan Karier dan Tujuan hidup ini sebagai salah satu teknologi Pengembangan Arsitek berikut ini akan diketengahkan beberapa manfaat dari Perencanaan Karier dan Tujuan Hidup.

Beberapa Manfaat Perencanaan Karier dan Tujuan Hidup Ada 4 (empat) manfaat utama, yaitu:
1. Membantu arsitek pada umumnya dan anggotanya pada khususnya dalam memahami pentingnya peranan tujuan pribadi dan tujuan arsitek.
2. Membantu anggotanya untuk merencanakan perubahan dan atau pemantapan karier mereka.
3. Membantu arsitek dan anggotanya untuk lebih memahami gaya hidup dan pola karier mereka.
4. Membantu arsitek dalam merencanakan peningkatan daya guna potensi dari para anggotanya dan perencanaan pengembangannya.

UMPAN BALIK SURVAI (SURVEY FEEDBACK).
Umpan balik survai atau dikenal juga dengan Survey guided development sebagai salah satu teknologi. Pengembangan Arsitek diperkenalkan oleh Kurt Lewin dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Floyd Mann dan kawan-kawan dari Institute for Social Research. Sebagai beknologi Pengembangan Arsitek, maka Umpan Balik Survai berpusat pada usaha pengumpulan data dan pemanfaatan data yang merupakan hasil dari suatu survai mengenai sikap (attitude) para anggota suatu arsitek. Para konsultan yang mempergunakan teknologi ini biasanya dimulai dengan pembicaraan atau diskusi dengan pimpinan tingkat atas. Diskusi tersebut terutama dimaksudkan untuk mempersoalkan hal-hal yang berhubungan dengan prosedur pengumpulan data.

Selanjutnya dari hasil survai tersebut kemudian dilakukan suatu kegiatan survai secara bertahap dan bertingkat. Bertahap dalam arti ruang lingkup permasalahannya dan bertingkat dalam arti mulai dari tingkat atas dan dilanjutkan pada, tingkat yang lebih rendah. Data basil survai tersebut kemudian disampaikan kembali kepada para anggota sebagai umpan balik.

0 komentar:

Posting Komentar