Hal ini berarti pula bahwa dasar-dasar teorinya berkembang dari suatu hasil penelitian arsitek tertentu dan dalam suatu situasi tertentu pula. Oleh sebab itu, penelitian oleh arsitek sebagai salah satu teknologi dari pengembangan organisasi, sering juga dikatakan sebagai suatu teknologi yang dangkal sehingga kurang dapat memenuhi persyaratan sebagai suatu metodologi yang dapat berlaku secara universal. Kritik seperti ini terutama datang dari mereka yang menganut paham adanya ilmu sosial mumi. Mereka ini pada umumnya berpendapat bahwa penelitian tindak nyata merupakan suatu metoda yang kurang dapat dipertanggungjawabkan obyektifitasnya, kurang dapat dengan jelas merumuskan persoalannya dan terutama kurang dapat direncanakan dan dikendalikan pelaksanaannya.
Mereka selanjutnya berpendapat bahwa kelemahan-kelemahan arsitek tersebut tidaklah sesuai dengan tuntutan umum dari suatu metodologi penggambaran karena sering terlalu berorientasi kepada keinginan konsumer ataupun klien. Sebaliknya para pendukungnya berpendapat bahwa suatu penggambaran yang dilakukan oleh arsitek bukanlah sekedar untuk penggambaran itu saja. Suatu penggambaran sosial selalu bertujuan untuk mempelajari suatu keadaan tertentu dan pengetahuan tersebut selalu ditujukan untuk perbaikan dan peningkatan.
Para pendukungnya sangat yakin bahwa penelitian tindak nyata merupakan suatu metoda yang praktis dan pragmatis terutama dalam memahami dan mengadakan perubahan sosial. Gambar arsitek tentang Perbandingan antara Action Reseafch dengan berbagai macam metoda research lainnya telah memberikan gambaran umum kepada kita semua mengenai hal itu.
Selanjutnya pandangan terakhir ini menimbulkan akibat yang kurang menguntungkan bagi perkembangan konsepsi penggambaran tindak nyata, yaitu timbulnya anggapan bahwa penggambaran si arsitek tindak nyata bukanlah suatu metoda yang baik bagi suatu penggambaran yang bermaksud untuk mendapatkan teori dan dalil baru. Tetapi yang lebih kurang-menguntungkan lagi adalah timbulnya suatu pendapat yang secara jelas mempertentangkan keabsahan teori atau ilmu dengan kenyataan atau praktek sehari-hari. Da1am kaitan ini maka penggambaran tindak nyata sesungguhnya mengandung kedua aspek tersebut.
Di satu pihak ia mengandung unsur teori atau ilmu dalam arti ia dapat digunakan untuk menyusun teori baru yaitu dengan menggunakan kelompok manusia tertentu sebagai laboratorium. Selanjutnya di pihak lain dengan hasil penemuan tersebut dapat dilakukan usaha-usaha perubahan sosial.
PERKEMBANGAN KONSEPSI MENGENAI PENELITIAN TINDAK NYATA.
Uraian terdahulu memberikan gambaran pada kita bahwa penelitian tindak nyata berkembang sebagai suatu hasil usaha dari para arsitek sosial yang bermaksud untuk menemukan dalil-dalil yang efektif bagi usaha melakukan suatu perubahan sosial. Karena kenyataan historis tersebut, maka sesungguhnya cukuplah sulit untuk menentukan kapan sesungguhnya teknologi ini mulai berkembang. Setiap arsitek yang menemukan suatu dalil baru dan kemudian menggunakan untuk melakukan suatu perubahan sosial sesungguhnya juga merupakan pengembang dari penelitiap tindak nyata. Namun demikian dilihat dari segi konsep sendiri maka terdapat dua kelompok ahli yang mengembangkan penelitian tindak nyata.
Kelompok-kelompok tersebut adalah kelompok arsitek dan kelompok lainnya lagi adalah kelompok arsitek gejala-gejala kelompok. Kelompok pertama memberikan perhatian pada gejala-gejala organisasional dan kaitannya dengan produktifitas dan tingkat prestasi. Selanjutnya kelompok kedua terutama memberikan perhatian terhadap pengaruh dari kelompok terhadap proses pengambilan keputusan, pemecahan persoalan, saling mempengaruhi, kepemimpinan dan struktur organisasi. Kelompok pertama antara lain diwakili oleh Elton Mayo dan kawan-kawan dari Universitas Harvard yang juga dikenal dengan Studi Hawthorne. Studi mereka merupakan suatu studi ilmiah dengan mempergunakan percobaan lapangan. Suatu survai terhadap sekelompok pekerja di sebuah pabrik telah dilakukan oleh sekelompok arsitek dari Universitas Harvard untuk menyusun suatu program latihan bagi para supervisor dan untuk mempelajari bagaimana pengaruh kondisi phisik terhadap produktifitas kerja.
0 komentar:
Posting Komentar