Bila studi Hawthorne dikritik oleh para arsitek dengan mengatakan pendefinisian persoalan yang kurang jelas, hipotesa yang kabur dan metodologi yang kurang obyektif, maka dinamika kelompok dianggap dapat menutupi kelemahan-kelemahan tersebut. Kurt Lewin dalam pengamatannya terhadap dinamika kelompok sangat memberikan perhatian terhadap pentingnya ketepatan hipotesa dan interrelasi antara berbagai variabel.
Hipotesa dan interrelasi tersebut harus dirumuskan dengan tepat dan logis, karena semua itu merupakan suatu hal yang penting dalam melakukan suatu perubahan berencana, terutama dalam mengamati perkembangan dinamika kelompok. Pandangan Kurt Lewin tadi bukan hanya memberikan pengaruh terhadap pentingnya peranan dari desain arsitek terhadap proses perubahan tetapi sekaligus juga pengertian dari perubahan itu sendiri atau terhadap penelitian arsitek tindak nyata pada umumnya. Pengaruh dari Kurt Lewin dalam penelitian tindak nyata oleh beberapa ahli ilmu sosial sering dianggap sebagai penentu utama mengenai pengertian dan konsepsi penelitian arsitek.
Salah satu ungkapan Kurt Lewin yang sering dikutip oleh para arsitek adalah the most useful way to study things is to try to change them. Cara yang paling tepat untuk mempelajari sesuatu adalah dengan merubahnya. Sudah disinggung bahwa Kurt Lewin sangat memberikan perhatian terhadap pentingnya penggunaan ilmu pengetahuan dalam mengadakan perubahan social.
Kesemua sumbangan Kurt Lewin dan para pendukungnya oleh Margulies dan Raia disimpulkan sebagai berikut:
Pertama: Lewin yakin bahwa perumusan gejala-gejala sosial secara teoritis dan konsepsional haruslah dikembangkan berdasarkan keadaan-keadaan yang nyata terjadi, sehingga lebih dapat dipergunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan praktis.
Kedua: J Lewin juga yakin akan pentingnya suatu Studi perbandingan terhadap berbagai macam tindakan sosial. Untuk itu sedapat mungkin hams dilakukan suatu eksperimen lapangan yang bertujuan untuk mengembangkan prinsip-prinsip yang berguna bagi usaha pelaksanaan tindakan social.
Ketiga: Tidak dapat dipungkiri bahwa penggambaran oleh arsitek tindak nyata tidaklah kurang ilmiah dibanding dengan penelitian lainnya. Lewin malahan berpendapat bahwa penggambaran oleh arsitek tindak nyata sekaligus dapat memenuhi tuntutan dari ahli-ahli ilmu pengetahuan murni dan masyarakat umumnya yang berkeinginan untuk dapat memecahkan persoalan-persoalan praktis. Untuk itu maka penelitian tindak nyata harus dapat mengembangkan ketentuan aturan yang bersifat umum mengenai gejala-gejala sosial dengan mempelajari hakekat, keadaan dan pengaruh dari keadaan sosial tertentu.
Dalam perkembangannya, terutama dalam penggunaannya oleh para arsitek ilmu perilaku terapan khususnya dan para arsitek lainnya, penggambaran oleh arsitek tindak nyata telah digunakan untuk memecahkan berbagai macam persoalan. Namun kesemuanya itu dapat dikatakan berada dalam kawasan dunia industri dengan pusat perhatian pada usaha untuk mempelajari dampak dari kelompok terhadap tingkat prestasi dan produktifitas kerja.
Trist dan Bamforth, mengadakan Studi khusus tentang pengaruh perubahan teknologi terhadap kelompok sosiometrik yang sudah ada dalam suatu organisasi bertentu. Lippitt menggunakan penggambaran oleh arsitek tindak nyata untuk menyusun program dan kurikulum latihan di bidang industri serta untuk mengevaluasi konsekuensi dari kegiatan lokakarya dan latihan.
Marrow dan French, menggunakan penggambaran oleh arsitek tindak nyata sebagai alat untuk menyusun kebijaksanaan organisasi dalam penggunaan tenaga kerja wanita, dengan meneliti kemampuan belajar (trainability), ketidakhadiran (absenteeism) dan tingkat prestasi pekerja wanita. Hasil penggambaran oleh arsitek yang mereka lakukan bersama dengan pimpinan organisasi pengguna tersebut mereka oleh dan analisa untuk menyusun kebijaksanaan dalam penggunaan tenaga kerja wanita.
Satu hal yang sangat menarik adalah bahwa para arsitek langsung ikut serta dalam menerapkan hasil penelitian tersebut. Dengan perkataan lain, para arsitek tidak saja terlibat dalam proses, penelitiannya saja tetapi dalam mengambil langkah-langkah pemanfaatan hasil penelitian tersebut. Perkembangan tadi memberikan arah baru bagi penelitian tindak nyata, proses yang sama yaitu adanya kerjasama yang erat antara pengguna dengan arsitek dari sejak awal sampai pemanfaatan hasil penelitian ternyata juga dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam perubahan, perbaikan dan penyempurnaan organisasi pada umumnya.







0 komentar:
Posting Komentar