Minggu, 16 November 2014

Kajian Arsitek Terhadap Bangunan Modernisasi

arsitek modernisasi
Kajian-kajian Arsitek selalu mencanangkan bahwa corak-corak hubungan dan nilai tradisi suatu bangunan mungkin tidak sesuai dengan bentuk-bentuk rumah modern sebagaimana yang diasumsikan beberapa pendukung teori modernisasi. Arsitek Hoselitz dan yang lain-lainnya akan membahas bahwa tipe gagasan yang ideal tidak diharuskan sesuai dengan realita, tetapi digunakan untuk memisahkan variabel-variabel yang lebih penting untuk mencadangkan bagaimana ia saling berhubungan hanya penelitian empiris saja yang dapat menguji kebenarannya.

Untuk menilai sejauh mana kegunaan pendekatan tersebut maka seorang arsitek terpaksa mengkaji dua masalah yang berbeda. Pertama, apakah arsitek mengenal secara pasti variabel-variabel dan hubungan-hubungan penting yang berkaitan dengan perkembangan dalam situasi perkotaan yang kontemporer yang kemudian akan membantu kita memahami secara lebih mendalam dinamika perubahan sosial. Kedua, apakah asumsi-asumsi yang mendasari model memadai pandangan arsitek tersebut untuk memahami berbagai keruwetan yang terlibat.

Masalah pertama akan diuji melalui suatu pembahasan terhadap kajian-kajian empiris yang menganalisa akibat-akibat sosial perubahan teknoekonomi suatu banguanan. Saya mulai dengan pengkajian Epstein, Economic Development and Social Change in South India 1962 dengan mendasarkan diri pada konsep-konsep yang digunakan oleh arsitek disana, walaupun penemuan-penemuan empirisnya adalah bertentangan dengan modelnya.

Arsitek Epstein telah menganalisa dampak proyek irigasi modern yang dianjurkan oleh pemerintah terhadap struktur dan sosial di dua lokasi perkampungan di propinsi Mysore. Secara khusus ia tertarik dengan masalah dampak pembaharuan teknologi dan perubahan ekonomi atas struktur-struktur institusi di kedua lokasi ini. Ia merasa bahwa walaupun perkembangan pertanian modern yang komersil telah mengubah kehidupan sosial dan ekonomi kommunitas-kommunitas tersebut, pola perkembangan itu berbeda dengan keadaan lokasi yang berdekatan dengan irigasi.

kajian arsitek rumah

Dalam kasus desa Wanggala, penduduknya memperoleh fungsi sepenuhnya dari irigasi tersebut. Dengan demikian perekonomian pertanian berkembang melampaui batas yang lama. Dalam hal ini perkembangannya bergerak searah dalam pengertian bahwa peluang-peluang baru selaras dengan mode, organisasi ekonomi yang ada, Epstein, 1962 9 dan ini mengakibatkan perubahan yang tidak begitu besar dalam struktur sosial. Akan tetapi sebaliknya, kampung Dalena, yang berada di pinggir kawasan irigasi itu tidak dapat turut serta secara langsung dengan perekonomian perdagangan hasil bumi, dengan berbagai pola perekonomian sementara para penduduknya mencari ke sempatan kerja yang bertambah di kota terdekat, menjadi kontraktor di Departemen Pekerjaan Umum, dan terlibat dalam berbagai aktivitas perdagangan kecil.

Sebagian dari mereka membeli tanah atau bekerja sebagai buruh tani di kampung-kampung terdekat. Hasil dari keterlibatan secara meluas ini, menurut arsitek Mark di dalam berbagai hubungan ekonomi dan pengaruh kota, mengakibatkan struktur sosial di Dalena mengalami perubahan besar. Dalam pembahasan penutup dari tulisan ini, arsitek Epstein coba membedakan berbagai jenis perubahan struktural dan budaya serta meneliti bagaimana kesemuanya itu saling berhubungan secara fungsional. Arsitek Epstein mengkategorikan perubahan struktural kepada ekonomi, politik, upacara keagamaan, keluarga dan organisasi, dan coba membedakan perubahan khusus dalam peran serta hubungannya satu sama lain. Arsitek Epstein menguraikan masalah kelanjutan hubungan dan institusi-institusi tradisional di Wangala dengan mengargumentasikan bahwa teknik-teknik baru yang diperkenalkan itu semata-mata merupakan perbaikan atas teknologi yang sudah ada, karena itu ia tidak mengakibatkan terjadinya pengalokasian sumber-sumber produksi atau peningkatan dalam berbagai bentuk hubungan ekonomi.

Para petani yang ingin mempergunakan kesempatan pola pertanian baru mengadakan penyesuaian dengan beberapa peraturan institusi yang sudah ada untuk memenuhi kepentingan ekonomi baru. Dengan demikian ia merupakan suatu situasi dimana faktor-faktor seperti sistem pemilikan dan penggarapan tanah, hubungan yang turun-temurun antara petani-petani dengan paria, dan pola pembagian harta pusaka itu tidak menjadi kendala utama terhadap pembangunan rumah dan irigasi disana. Bahkan, faktor-faktor ini memberi kerangka yang kokoh untuk memulai pertumbuhan.

Arsitek Mark juga membuktikan bahwa perhubungan kasta dan nilai bukan merupakan kendala pembangunan yang tidak dapat diatasi sebagaimana yang selalu diasumsikan. Dia juga menemukan bahwa tidak terdapat perubahan di dalam hubungan politik dan upacara keagamaan secara formal. Kepala desa panchayat masih dikuasai oleh orang tua-tua dari rumpun tertentu yang memegang kekuasaan secara turun-temurun, dan mereka ini masih berperan di dalam menyelesaikan perselisihan desa Pelindung petani masih berfungsi sebagai juru damai kepada golongan paria yang menjadi klien sebagaimana biasanya dan hubungan antara petani dan paria serta kasta-kasta lain masih ditentukan oleh status kasta masing-masing.

Sebaliknya di Dalena, para anggota kepala desa terdiri dari orang tua yang tidak harus berasal dari rumpun tertentu, dan berbagai kasus perselisihan antar desa dibawa ke pengadilan terdekat dan pusat administratif Mandaya. Upacara keagamaan tidak berlangsung lama Ultimatum positif mengenai status sosial Epstein 1962 321, selama terputusnya hubungan ekonomi tradisional antara petani biasa dengan pria yang mengakibatkan penataan kembali hubungan politik dan status mereka. Golongan paria memperlihatkan tingkat kesadaran mereka terhadap kepentingan ekonomi dan politik, dan lebih cenderung untuk turut ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan wilayah melalui partai-partai politik.

Perbedaan-perbedaan ini menurut arsitek Mark sebenarnya berkorelasi secara positif dengan perubahan peranan dan hubungan ekonomi. Cuma di dalam kasus perubahan keluarga tidak terdapat korelasi positif itu. Di kedua kampung tersebut ikatan keluarga menjadi bertambah renggang bila kakak beradik, orangtua dan anak-anak mempunyai kepentingan yang berbeda, dan kadang-kadang bertentangan dengan keterlibatan mereka di dalam pasaran perekonomian modern.

0 komentar:

Posting Komentar